Tingkatkan Produktivitas Tebu dengan Pemupukan Spesifik Lokasi
Bogor (05/04/2023) – Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Tanah Perkebunan Tebu yang diselenggarakan oleh BBPSI SDLP bersama GAPGINDO (Gabungan Produsen Gula Indonesia) dilanjutkan dengan materi terkait bagaimana menguji kandungan hara di lapang. Selain itu, dipaparkan juga terkait perhitungan rekomendasi pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pada hari kedua ini, Dr. Sri Rochayati menjelaskan bahwa rekomendasi pemupukan dapat berbeda-beda, tergantung kebutuhan tanaman dan kondisi tanahnya. Pengujian untuk mengetahui hal tersebut dapat dilakukan secara kualitatif di lapangan, seperti dengan menggunakan Perangkat Uji dan Smart Soil Sensing Kit (S3K).
Demonstrasi penggunaan Perangkat Uji dan S3K dilakukan oleh Dr. Adha Fatmah Siregar dan tim. Perangkat Uji yang dijelaskan pada kesempatan ini diantaranya adalah PUHT (Perangkat Uji Hara Tebu) dan PUTK (Perangkat Uji Tanah Kering). Selain itu, diberikan juga penjelasan terkait cara penggunaan S3K yang memanfaatkan near infra red (NIR) untuk mengukur sifat kimia dan fisika tanah.
Materi dilanjutkan dengan pemaparan terkait contoh hitungan rekomendasi pupuk oleh Dr. I G. Made Subiksa. Dijelaskan bahwa dosis pupuk yang diberikan bergantung pada beberapa faktor, diantaranya kapasitas penyediaan hara oleh tanah, daya sangga tanah dan tingkat efisiensi pupuk.
Acara berakhir dengan sesi diskusi dan ditutup oleh Ir. Mulyadi M.S sebagai Direktur Eksekutif dari GAPGINDO. Beliau menyampaikan harapannya terkait keluaran dari bimtek ini, dimana para peserta dapat memahami dan ke depannya dapat membuat formulasi pemupukan tebu yang spesifik lokasi. Hal ini demi meningkatkan produktivitas tebu yang masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara lain.